Bupati Pekalongan : saya harapkan hasil penelitian mahasiswa ini bisa
menjadi penelitian berskala lapangan.
BeritaKampus_Pekalongan (9-10/2) Kota batik di pekalongan, bukan
solo bukan yogya...merupakan lirik salah satu band yang mengapresiasi kota tersebut
melalui batiknya. Saking terkenal dan banyaknya pengrajin serta pengusaha batik di kota tersebut. Pekalongan bisa menghasilkan limbah batik cair yang bisa merugikan sumber
daya perairan. Berangkat dari permasalahan
tersebut mahasiswa Kuliah Kerja Nyata kelurahan Pekuncen, kecamatan Wiradesa
kab Pekalongan membuat sebuah alat penjernih limbah batik melalui proses
elektrolisis dengan elektroda grafit.
Alat tersebut berhasil dibuat kurang dari sebulan dengan
melalui proses yang cukup menyita waktu, “kami membuatnya kurang dari sebulan
dan ini merupakan untuk skala kecil”, kami harus bolak-balik kantor LH
pekalongan dan mengambil peralatan di kampus semarang”, ungkap Kiki.
Alat sederhana tersebut terbuat dari Grafit yang terdapat
pada Aki kering. Dan selanjutnya di olah melalui proses elektrolisis, kiki
menambahkan.
Saat di pamerkan dihadapan publik pada perayaan expo KKN
tim 1 Undip kabupaten Pekalongan, alat ini cukup membuat Rektor Undip dan
Bupati Pekalongan terkesima. Alat yang dibuat dengan ukuran kecil tersebut bisa
menjernihkan limbah batik yang selama ini menjadi momok di kabupaten tersebut.
Dalam sehari 1 industri batik di kabupaten Pekalongan
bisa menghasilkan 30 meter/kubik limbah batik, jadi harus ada sinergi antara
pengindustri batik dan pemerintah. Agar bisa mengatasi masalah ini, “Pemerintah
kabupaten Pekalongan menyambut baik gagasan mahasiswa ini, Antono menambahkan, “Bagaimana
kalau alat ini bisa ditindaklanjuti lebih lanjut, kami berharap Undip bisa
bekerjasama dengan kami (pemerintah) untuk bisa membuat alat ini dalam skala
lapangan”, lanjut Alumni Undip ini.
Expo KKN PPM tim 1 Undip sendiri yang dilaksanakan di
Internasional batik Center pada 9-10 Februari 2012 yang diikuti 5 kecamatan,
Wiradesa, Tirto, Bojong, Sragi dan Kedungwuni. Expo kali ini mengangkat tema
Pure Fest (Pekalongan Culture Festival) 2013, selain di meriahkan stand expo
KKN dari masing-masing kecamatan juga dimeriahkan dengan lomba cerdas cermat,
lomba akustik, fashion Show dan Penampilan dari Mahasiswa KKN itu sendiri. Pada Akhir Penutupan Expo, seluruh mahasiswa kkn terbawa hanyut dengan video dokumenter tentang kesan-pesan selama KKN, yang diputar oleh kec Wiradesa dan selanjutnya menyanyikan Lagu Indonesia Raya bersama-sama sebagai bentuk Nasionalisme. (Syahdam
Arrahman)
ralat : pada bagian narasi yang menyebutkan grafit yang terdapat pada aki kering, seharunya adalah garafit yang terdapat pada baterai. mohon maaf atas kesalahan ini. terimakasih atas masukannya.
ralat : pada bagian narasi yang menyebutkan grafit yang terdapat pada aki kering, seharunya adalah garafit yang terdapat pada baterai. mohon maaf atas kesalahan ini. terimakasih atas masukannya.
0 comments:
Post a Comment