Tuesday, February 12, 2013

Pure Fest 2013 KKN Tim 1 Kab. Pekalongan


Bupati Pekalongan : saya harapkan hasil penelitian mahasiswa ini bisa menjadi penelitian berskala lapangan.
BeritaKampus_Pekalongan (9-10/2) Kota batik di pekalongan, bukan solo bukan yogya...merupakan lirik salah satu band yang mengapresiasi kota tersebut melalui batiknya. Saking terkenal dan banyaknya pengrajin serta pengusaha batik di kota tersebut. Pekalongan bisa menghasilkan limbah batik cair yang  bisa merugikan sumber daya perairan. Berangkat dari permasalahan tersebut mahasiswa Kuliah Kerja Nyata kelurahan Pekuncen, kecamatan Wiradesa kab Pekalongan membuat sebuah alat penjernih limbah batik melalui proses elektrolisis dengan elektroda grafit.
Alat tersebut berhasil dibuat kurang dari sebulan dengan melalui proses yang cukup menyita waktu, “kami membuatnya kurang dari sebulan dan ini merupakan untuk skala kecil”, kami harus bolak-balik kantor LH pekalongan dan mengambil peralatan di kampus semarang”, ungkap Kiki.
Alat sederhana tersebut terbuat dari Grafit yang terdapat pada Aki kering. Dan selanjutnya di olah melalui proses elektrolisis, kiki menambahkan.
Saat di pamerkan dihadapan publik pada perayaan expo KKN tim 1 Undip kabupaten Pekalongan, alat ini cukup membuat Rektor Undip dan Bupati Pekalongan terkesima. Alat yang dibuat dengan ukuran kecil tersebut bisa menjernihkan limbah batik yang selama ini menjadi momok di kabupaten tersebut.
Dalam sehari 1 industri batik di kabupaten Pekalongan bisa menghasilkan 30 meter/kubik limbah batik, jadi harus ada sinergi antara pengindustri batik dan pemerintah. Agar bisa mengatasi masalah ini, “Pemerintah kabupaten Pekalongan menyambut baik gagasan mahasiswa ini, Antono menambahkan, “Bagaimana kalau alat ini bisa ditindaklanjuti lebih lanjut, kami berharap Undip bisa bekerjasama dengan kami (pemerintah) untuk bisa membuat alat ini dalam skala lapangan”, lanjut Alumni Undip ini.
Expo KKN PPM tim 1 Undip sendiri yang dilaksanakan di Internasional batik Center pada 9-10 Februari 2012 yang diikuti 5 kecamatan, Wiradesa, Tirto, Bojong, Sragi dan Kedungwuni. Expo kali ini mengangkat tema Pure Fest (Pekalongan Culture Festival) 2013, selain di meriahkan stand expo KKN dari masing-masing kecamatan juga dimeriahkan dengan lomba cerdas cermat, lomba akustik, fashion Show dan Penampilan dari Mahasiswa KKN itu sendiri. Pada Akhir Penutupan Expo, seluruh mahasiswa kkn terbawa hanyut dengan video dokumenter tentang kesan-pesan selama KKN, yang diputar oleh kec Wiradesa dan selanjutnya menyanyikan Lagu Indonesia Raya bersama-sama sebagai bentuk Nasionalisme. (Syahdam Arrahman) 

ralat : pada bagian narasi yang menyebutkan grafit yang terdapat pada aki kering, seharunya adalah garafit yang terdapat pada baterai. mohon maaf atas kesalahan ini. terimakasih atas masukannya.

0 comments:

Post a Comment