Thursday, March 21, 2013

Bahasa Daerah Terancam Punah

"ini masalah serius, kalau tidak ada cara untuk melestarikan, bahasa daerah akan punah"

BeritaKampus_tanggal berapakah hari peringatan bahasa indonesia, mitra kampus pada tahu nggak ? kalau peringatan hari bahasa internasional ? atau pertanyaan ini ngawur.

http://www.jarrakonline.com
Isu tersebut menyeruak ketika akhir tahun 2012. Sebanyak kurang lebih 700 bahasa daerah terancam punah dan 11 bahasa derah telah punah, bahasa daerah yang punah tersebut adalah bahasa yang berada di Maluku (11 bahasa), Papua Barat, Kepulauan Halmahera, Sulawesi dan Sumatera. ”Bahasa yang terancam punah terdapat di Kalimantan (1 bahasa), Maluku (22), Papua Barat dan Kepulauan Halmahera (67), Sulawesi (36), Sumatera (2), Timor-timor dan Bima, Sumbawa (11). waow. bahasa jawa nggak termaksud. jgn senang dulu pada tau bahasa jawa aslinya gak ? 

ditempat berbeda. Menurut Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Dr Sugiyono, Sebanyak 15 bahasa daerah di Indonesia sudah punah dan 139 lainnya terancam punah. hal itu disebabkan karena jumlah penuturnya sedikit dan hanya digunakan oleh kalangan generasi tua. Bahkan, bahasa etnis di Indonesia penuturnya tinggal beberapa saja

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti mengungkapkan, para pakar atau ahli bahasa dunia yang berkumpul di dalam Forum Keberagaman Bahasa (Language Diversity Forum) Asia – Europe Meeting (ASEM) akan membahas mengenai solusi untuk mengantisipasi bahasa-bahasa daerah yang rawan mengalami kepunahan. Diketahui, hingga saat ini ada ratusan bahasa daerah yang akan mengalami kepunahan (12/12) .

Upaya Penyelamatan
salah satu upaya untuk menyelamatkan bahasa daerah adalah menggunakannya sebagai bahasa pengantar, baik dalam pergaulan, komunikasi dirumah dan lain sebagainya. Penggunaan bahasa daerah diizinkan oleh pemerintah berdasarkan UU No 20/2003. tapi kalau bahasa daerah dipakai untuk bahasa pengantar pendidikan bagaimana ? 

Disisi lain, museum ronggowarsito semarang sebagai salah satu tempat cagar budaya dan peletarian kebudayaan telah berupaya untuk melestarikan bahasa daerah jawa dengan membuka pelatihan pranatacara, sayangnnya upaya ini jauh dari harapan. ungkap pelatih pranatacara dan juga dalangan. Pranatacara sendiri merupakan seorang MC dalam prosesi pernikahan adat jawa dengan membawakan bahasa jawa, seperti diketahui pada prosesi pernikahan sering dihadiri oleh anak-anak, sehingga mereka akan terbiasa mendengar bahasa jawa itu sendiri. initinya adalah seorang anak atau anak muda sering-sering mendengar bahasa jawa. 

kontradiktif

Masih ingat dengan salah satu bunyi sumpah pemuda ? Salah satu ikrar dari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 adalah “Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia”, ikrar ini bertujuan untuk merekatkan nusantara yang memiliki bahasa daerah yang berbeda-beda dengan sebuah bahasa nasional, yakni Bahasa Indonesia. lengkapnya mitra kampus bisa membaca artikel berikut ini http://humaniora.kompasiana.com/edukasi/2012/07/26/3/480776/bahasa-daerah-terancam-punah-sampling-kasus-bahasa-bugis-pada-lingkup-keluarga-penulis.html

Mitra kampus sendiri sudah sampai dimana penguasaan bahasa daerahnya? penggunaanya disesuaikan dengan lokasi dan waktu yah ! (Ar)

diolah dari berbagai sumber :
http://www.tempo.co/read/news/2012/09/11/079428835/700-Bahasa-Daerah-Punah
http://www.dikti.go.id/?p=5634&lang=id
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012/10/12/201925/16/15-Bahasa-Daerah-di-Indonesia-Punah-
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/12/12/mewhx6-enam-bahasa-daerah-di-indonesia-timur-terancam-punah


2 comments:

  1. .
    Salah besar jika bahasa daerah/bahasa kebudayaan/bahasa etnik/bahasa Ibu punah krn kian sedikitnya pengguna/penuturnya. Itu hanya 'lempar batu sembunyi tangan', justru kepunahannya krn sistim pendidikan yg tidak memberikan ruang utk pengajaran bahasa2 daerah itu di wilayahnya masing-2 dilahirkan.

    Bahasa Indonesia itu hanya 'bahasa persatuan', umurnya pun baru 68 tahun bukan ?? Sedang bhs-bhs etnik itu umurnya sudah ratusan tahun. Spt halnya bahasa Cina, Jepang, dstnya.

    Persoalannya knp di negara2 itu bahasa etniknya bs berkembang hidup subur. Jawabannya, krn sistim pendidikannya sangat mendukung. Sementara sistim pendidikan indonesia tidak spt itu. RSBI contohnya, justru menyuburkan pemakaian bahasa Inggris. Karenanya, program foya2 Kenmendiknas ini dibatalkan oleh Mahkamah Agung dan dilarang dilanjutkan lantaran 'merusak nasionalisme'.

    Kita sudah sepakat sejak awal adalah 'Bhineka', artinya bahasa daerah harus dan wajib diberi ruang yang sama spt bahasa Indonesia yg asalnya dari etnis Melayu.

    Tanpa kehendak kebangsaan yg kuat dalam sistim pendidikan kita, niscaya kepunahan bahasa-bahasa daerah kian melanda, meluas. Dan, itu tanggungjawab pemerintah sbg penyelenggara negara, lbh fokus lagi Kenmendikbud dan Kemendiknas yang memperoleh 20% dana APBN

    ReplyDelete
    Replies
    1. terimakasih kak komentarnya...semoga org2 diknas bisa membaca masukan kakak. kerna ada beberapa alasan kenapa bahasa daerah di beberapa tempat punah..selain penutur yang berkurang, ya benar kata kakak di institusi pendidikan, bahasa daerah kurang mendapat jatah banyak terlebih adanya model penyuburan bahasa asing (english week) dsb.

      Delete